Sabtu, 01 Desember 2012

Trafficking

     Trafficking adalah istilah yang sering digunakan sebagai kegiatan perdagangan manusia. Korban dari kejahatan ini biasanya perempuan atau anak-anak. Mengapa perempuan dan anak-anak? Betul, karena perempuan dan anak-anak identik dengan makhluk lemah dan tidak berdaya. Perempuan yang dijualbelikan biasanya dijadikan pekerja seks komersial atau pembantu rumah tangga di luar negeri. Perempuan Indonesia sering dikirim ke luar negeri untuk menjadi pekerja kelas bawah  Tidak jarang mereka juga sering mendapatkan perlakuan tidak wajar dari majikanya, seperti pemukulan atau pemerkosaan.
     Seorang tokoh masyarakat, Tetty Kuswandari, staff bantuan hukum Solidaritas Perempuan mengatakan bahwa kasus perdagangan perempuan Indonesia dan mendapatkan pelecehan paling sering terjadi di kawasan Timur Tengah, yaitu Arab Saudi. Selain itu, beliau juga menambahkan terdapat tiga kasus penting yang sering ditangani oleh Solidaritas Perempuan, yaitu penganiayaan, pemerkosaan, dan akhirnya korban tersebut meninggal.
     Selain itu, contoh pelanggaran dalam dunia kerja lainnya adalah para pekerja buruh pabrik sering dimanipulasi. Maksudnya, anak-anak di bawah umur dipekerjakan dan mereka dibuatkan KTP. Selain itu, usia mereka pun dimanipulasi menjadi 18 atau 21 tahun. Hal ini membuktikan bahwa banyak oknum-oknum tertentu yang bersikap tidak transparan dan mengeksploitasi tenaga anak.
     Untuk mengurangi atau bahkan menghentikan perdagangan manusia tentunya bukan perkara yang mudah. Harus ada kerja sama dari pihak pemerintah dan masyarakat luas. Ada baiknya pemerintah melakukan perjanjian bilateral. Tidak hanya membuat perjanjian saja, tetapi perjanjian tersebut diperketat peraturannya dan tentu saja dilaksakan secara tertib. Jika terdapat pelanggaran, pemerintah harus bersikap tegas dan meresponi dnegan cepat. Sebagai masyarakat, ada baiknya peka terhadap lingkungan. Jika terdapat kejanggalan  mengenai tawaran kerja di luar negeri atau jadwal kerja yang dianggap tidak wajar ada baiknya kita berkonsultasi kepada orang yang lebih mengerti tentang dunia kerja atau bahkan pihak berwajib. Jangan sampai kita sendiri, keluarga, atau kerabat menjadi korban pelanggaran hak asasi manusia.
Have a nice day, readers.. :)






















Kekerasan dalam Rumah Tangga

     Semua perempuan yang belum menikah pasti mendambakan rumah tangganya kelak akan bahagia. Tetapi pada kenyataannya tidak jarang kekerasan dalam rumah tangga sering mewarnai kehidupan pernikahan. Memang kehidupan pernikahan memiliki masalah yang jauh lebih kompleks dibandingkan masa pacaran. Tetapi, mengapa semua masalah yang terjadi harus diselesaikan dengan tangan dan kekerasan? Mari telusuri lebih lanjut....
     Suami yang melakukan kekerasan pada istrinya sebenarnya dapat dideteksi ketika masa pacaran. Mestinya selama masa pacaran, perempuan harus lebih realistis dan peka terhadap potensi kekerasan yang dilakukan pasangan. Misalnya, ketika pasangan sedang marah, apa yang ia lakukan? Apakah ia terbiasa untuk mengeluarkan kata-kata kasar atau membanting barang dan sebagainya? Bahkan apakah ia sering melampiaskan kemarahannya kepada kita? Atau yang lebih ekstrim, apakah ia berani melukai atau menyakiti kita? Jika pacar Anda seperti itu, coba Anda  pertimbangkan dan tinjau kembali hubungan Anda.
     Pasangan yang sudah melakukan kekerasan pada masa pacaran tidak perlu dipertahankan. Mengapa?  Pada masa pacaran saja sudah menunjukkan kekerasan, apa lagi jika sudah menikah? Potensi-potensi kekerasan yang dilakukan pacar, harus dijadikan bahan pertimbangan sebelum menentukan langkah yang lebih serius. Tentunya kita tidak mau kehidupan pernikahan penuh dengan rasa takut dan khawatir, bukan? Cobalah realistis melihat sikap pacar, jangan terus menerus menutupi sikap buruknya. :)

Sabtu, 17 November 2012

Periklanan dan Perempuan

     Menonton acara di televisi mungkin menjadi hobi bagi orang-orang yang hanya menghabiskan waktu liburan di rumah. Begitu banyak acara yang ditawarkan oleh stasiun televisi, mulai dari berita, acara kuis, acara gosip, dan banyak lagi acara hiburan yang lainnya. Ketika acara yang ditonton berlangsung, tentunya ada iklan-iklan yang menyelinginya. Iklan yang menawarkan produk maupun jasa pada masyarakat luas. Sebenarnya, apa sih gunanya iklan?
     Iklan merupakan salah satu cara perusahaan industri untuk memperkenalkan atau mempromosikan barang atau jasa tertentu. Tentunya harapan perusahan tersebut adalah menarik minat konsumen untuk mencoba dan membeli produk mereka. Harapan lebih lanjutnya adalah para konsumen terus membeli produk yang diiklankan, sehingga mereka mendapatkan laba yang semakin besar.
     Dunia periklanan sering mengaitkan iklan yang mereka buat dengan perempuan, mulai dari model iklannya ataupun produk-produk yang ditawarkan. Misalnya, produk kecantikan seperti bedak, sabun wajah ataupun badan, lotion ataupun susu yang dapat membantu mengontrol berat badan.  Oleh karena itu, perempuan sering dijadikan target pasar penjualan produk karena perempuan pada umumnya sangat mementingkan penampilan atau body image. 
     Faktor kedua mengapa perempuan sering dikaitkan dengan iklan, yaitu karena perempuan dianggap mampu menguatkan pesan iklan. Wanita dalam iklan dapat menambah daya tarik masyarakat untuk melihat atau bahkan menikmati iklan. Berdasarkan hasil penelitian, perempuan dan laki-laki lebih menyukai untuk melihat wajah cantik daripada wajah laki-laki.
     Wahhh, menarik, yahh.. Apakah memang begitu, readers? :)

Minggu, 11 November 2012

Operasi Rekonstruksi Payudara

Senin, 5 November 2012
Hari ini mata kuliah Psikologi Perempuan nonton lagi.. Yaaa, nonton lagi, sesuai dengan jadwal SAP..
Tema tontonan kami kali ini mengenai proses operasi rekonstruksi payudara. Jujur, awalnya saya agak merasa takut ketika melihat proses pembedahan. Maklum, saya baru pertama kali melihat proses operasi secara langsung.. Yahh selama ini sih cuma dengar saja istilah operasi dan cukup tahu kalo operasi itu dibedah.. Tapi kali ini saya melihat bagaimana proses pembedahan dan saya coba mengambil nilai positif dari tontonan tersebut.
Okee, balik lagi ke topik awal.. :D
Operasi rekonstruksi payudara dilakukan atas permintaan pasien yang awalnya sudah melakukan operasi pengangkatan payudara. Pengangkatan payudara dilakukan karena pasien menderita kanker payudara. Tentunya pascaoperasi perempuan tersebut tidak memiliki payudara seperti sebelumnya. Oleh sebab itu, operasi rekonstruksi dilakukan dengan harapan dapat meningkatkan rasa percaya diri sebagai perempuan.
Menjelang akhir perkuliahan, seperti biasanya kami membuka forum diskusi kelas yang dipimpin Ibu Henny Wirawan. Seorang perempuan dapat menderita kanker payudara dipicu dengan pola makanan yang tidak sehat, seperti sering mengonsumsi makanan cepat saji, makan buah atau sayuran yang tidak dicuci bersih, makanan ringan dalam kemasan yang mengandung pengawet, dan sering makanan yang dibakar. Makanan-makanan tersebut bersifat karsinogenik. Karsinogenik adalah zat atau substansi yang menyebabkan kanker atau yang meningkatan resiko terkena kanker. Selain itu, kebiasaan memelihara stres, kurang istirahat, dan tidak berolahraga dapat juga meningkatkan resiko kanker.
Salah satu cara sederhana untuk mendeteksi apakah perempuan tersebut terkena kanker payudara atau tidak adalah secara rutin setiap hari memeriksa apakah ada benjolan pada payudaranya. Jika memang ada benjolan yang semakin lama membesar atau menimbulkan nyeri, ada baiknya segera diperiksakan.
Mencegah lebih baik daripada mengobati, betul readers? :)

Selasa, 30 Oktober 2012

Menjadi Ibu

     Menikah.... Mengandung... Melahirkan... dan menjadi ibu..
     Sebagian orang beranggapan bahwa seorang perempuan dapat dikatakan sempurna jika sudah menjadi seorang ibu...  Mungkin iya... Tetapi jika ditelusuri lebih jauh, sempurna bukan berarti hanya sebatas mengandung dan melahirkan saja, peran seorang ibu lebih dari itu. Seorang ibu harus dapat merawat, menjaga, membesarkan, dan mendidik anaknya. Hal inilah yang terkadang membuat beberapa ibu baru menjadi stres.. Yaaa, fenomena ini sering disebut dengan istilah post partum blues atau baby blues. 
     Umumnya baby blues terjadi pada minggu awal pasca melahirkan dan ditandai dengan kondisi emosi yang tidak stabil, misalnya ibu baru menjadi mudah marah, tersinggung, cemas, atau menangis. Hal ini wajar, apa lagi jika perempuan yang baru pertama kali melahirkan. Gangguan ini akan hilang dengan seiring waktu karena sang ibu dapat mengatasi dan sudah dapat memahami kondisi anak.
     Stres pasca melahirkan sebenarnya dapat diantisipasi, misalnya calon ibu banyak bertanya kepada anggota keluarga yang sudah mempunyai anak lebih dahulu, sharing dengan ibu-ibu hamil lain, membicarakan dengan suami, mengikuti pelatihan merawat anak, ataupun memperkaya informasi dari internet dan buku-buku.
     Jika baby blues tidak dapat diatasi dengan baik, maka akan menjadi postpartum depression, di mana ibu merasa sangat depresi pasca melahirkan dan mengganggu aktivitasnya dalam jangka waktu yang lama (dapat mencapai beberapa bulan) karena gangguan emosi yang tidak diatasi dengan baik. Postpartum depression ini dapat membuat ibu merasa ingin menyakiti bayinya, diri sendiri, ataupun sang suami. Depresi yang parah akan membuat ibu tidak peduli dengan keadaan bayinya, motivasi menjaga diri menurun, tidak mau bersosialisasi, dan dapat membuat kesehatan fisiknya terganggu.
     Menjadi ibu menyenangkan. Tetapi, jika memang stres pasca melahirkan tidak dapat diatasi dengan baik, maka menjadi seorang ibu menjadi suatu hal yang mengerikan. Oleh karena itu, ada baiknya sebelum melahirkan calon ibu benar-benar mempersiapkan mental dan fisiknya, sehingga dapat lebih mudah beradaptasi ketika bayi yang dikandungnya lahir. :)

Kanker Serviks dan Lupus

     Penyakit erat hubungannya dengan kesehatan fisik dan bagaimana cara manusia menjaga kebersihan tubuhnya. Penyakit sangat tidak diharapkan karena dapat menghambat segala aktivitas manusia, termasuk perempuan. Terdapat dua penyakit yang sering menyerang perempuan pada umumnya, yaitu kanker serviks dan penyakit lupus.
     Kanker memberikan penderitaan fisik dan psikis bagi penderitanya. Gangguan fisik yang sering terjadi adalah pegal, nyeri, mual, keputihan, hingga pendarahan dan komplikasi organ. Gangguan psikis yang dirasakan seperti  depresi, gugup, perasaan menjadi tua, cemas, dan perasaan tak berguna.  Kanker serviks adalah kanker yang menyerang mulut rahim. Kanker serviks disebut juga sebagai "silent killer" karena perkembangan kanker ini sangat sulit dideteksi. Kanker serviks disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV atau virus papiloma manusia). Faktor resiko penderitanya adalah usia,  jumlah anak, kebersihan organ intim, pembalut dengan pemutih atau daur ulang, serta daya tahan tubuh yang lemah. Penularan kanker serviks melalui hubungan seksual dan sentuhan. Ciri dan tanda penyakit ini adalah merasa sakit saat melakukan hubungan seks, mengeluarkan darah secara rutin ketika melakukan hubungan seks, siklus menstruasi tidak teratur, dan keputihan yang tidak normal.
     Selain kanker serviks, penyakit yang sering menyerang perempuan adalah lupus. Lupus memang dapat diderita oleh kaum pria, namun wanita memiliki resiko menderita penyakit lupus lebih tinggi, sekitar 1:5. Lupus adalah jenis penyakit yang mematikan, setara dengan kanker. Lupus adalah penyakit yang terjadi karena adanya kelebihan antibodi dalam tubuh manusia, sehingga antibodi yang berlebih tersebut justru menyerang organ-organ tubuh yang sehat. Gejala yang muncul pada penderita lupus yaitu demam yang tinggi (di atas 38C), rasa nyeri pada persendian, kerontokan rambut, rasa lelah pada fisik yang berkepanjangan, dan sensitif terhadap sinar matahari. Pengobatan yang dapat dilakukan adalah minum obat secara teratur. Obat tersebut diberikan untuk mencegah peradangan dan menekan ketidaknormalan sistem tubuh. Selain itu, obat juga berfungsi untuk menekan rasa nyeri yang ditimbulkan oleh penyakit tersebut. Penderita lupus tidak boleh berada di bawah sinar matahari secara langsung karena dapat menyebabkan peradangan yang ditandai dengan bintik-bintik merah sekitar wajah dan anggota tubuh yang lain.
     Untuk menghindari kedua penyakit ini adalah dengan cara menjaga kebersihan tubuh dan menerapkan pola hidup yang sehat. Mengkonsumsi makanan yang sehat seperti buah-buahan dan sayur-sayuran, membersihkan tubuh secara benar, termasuk organ intim, rajin berolah raga, istirahat yang cukup, dan yang terpenting adalah peka terhadap keadaan fisik diri sendiri. Ketika memang kita sudah menderita penyakit, kita secara rutin harus memeriksakannya ke dokter ataupun secara tertib menghindari pantangan-pantangan tertentu dari penyakit yang  diderita. Tapi bagaimana pun, lebih baik menghindari daripada mengobati, kan? :)

Minggu, 21 Oktober 2012

Pelecehan di Dunia Kerja

     Manusia selalu memiliki kebutuhan-kebutuhan tertentu yang memang harus segera dipenuhi agar kelangsungan hidup dapat terus terjamin. Oleh karena itu, manusia selalu mencari jalan tertentu agar mendapatkan uang yang dapat ditukarkan dengan makanan, minuman, pakaian, dan kebutuhan hidup lainnya. Salah satu cara yang dijalankan adalah bekerja. Dengan bekerja diharapkan indvidu tersebut dapat memenuhi segala kebutuhannya.
     Perempuan juga memiliki kebutuhan-kebutuhan tertentu, sehingga akhirnya ia memilih untuk bekerja. Mungkin karena memang belum menikah, sehingga ia harus mencari uang untuk mencukupi kehidupannya sendiri. Atau mungkin karena penghasilan suami yang dinilai kurang memenuhi kebutuhan "rumah".
     Perempuan sering dianggap makhluk lemah yang mempunyai derajat lebih rendah dibandingkan pria. Padahal, perempuan juga memiliki kelebihan tertentu yang luar biasa. Jika perempuan yang bekerja tetap dianggap sebagai makhluk lemah yang memiliki derajat rendah, maka tidak heran jika para pria melakukan pelecehan seksual di tempat kerja. Belum lagi adanya penempatan posisi jabatan perempuan di tempat kerja yang terkadang lebih rendah daripada pria. Hal ini lebih memicu terjadinya pelecehan seksual di lingkungan kerja.
     Pelecehan seksual di tempat kerja mencakup tentang segala sesuatu tindakan yang tidak diinginkan, tidak semestinya di tempat kerja, dan tindakan tersebut mengarah ke seksual, serta menempatkan pekerja dalam situasi yang merugikan atau menciptakan lingkungan kerja yang tidak bersahabat.  Suatu tindakan dapat dikatakan pelecehan jika korban merasa terancam, tertekan, tidak nyaman, dan menurunkan produktivitas pekerjaannya.
     Terdapat beberapa jenis pelecehan seksual yang sering terjadi di tempat kerja, seperti pelecehan secara visual, pelecehan secara verbal, pelecehan fisik, maupun kombinasi dari pelecehan visual, verbal, dan fisik. Contoh pelecehan secara visual adalah memandang wanita dari atas sampai bawah dalam waktu yang lama sambil senyum-senyum aneh, melihat bokong, melihat payudara wanita dalam waktu yang lama. Contoh pelecehan secara verbal seperti ajakan melakukan hubungan intim, candaan berbau porno, berbicara dengan menggoda seperti mengatakan seksi, canitk, menggairahkan, dan sebagainya. Contoh pelecehan fisik mencakup memegang, menyentuh, dan meremas bokong, mencubit pinggang, mencium, pipi ataupun bibir, memijat pundak, dan menyenggol payudara.
     Faktor pemicu terjadinya pelecehan seksual bermacam-macam. Salah satunya adalah karena penempatan jabatan pria yang lebih tinggi daripada perempuan, sehingga pria tersebut berani melakukan hal-hal tertentu. Selain itu, pelaku pelecehan seksual sering kali mengatakan alasan melakukan pelecehan seksual karena korban sendiri yang menggunakan pakaian terlalu ketat, mini, dan menunjukkan gerakan-gerakan yang memancing hasrat mereka. Faktor lain yang dapat memicu terjadinya pelecehan di tempat kerja adalah ruangan kerja yang sangat tertutup, sehingga aktivitas pekerja dalam perusahaan kurang  dapat terkontrol dengan baik.
     Pelecehan seksual yang menimbulkan dampak psikologis dan performa pekerja ini memang sangat sulit diberantas, karena adanya otoritas pelaku ataupun pemutarbalikan fakta. Untuk itu, sebagai perempuan, ada baiknya untuk menggunakan pakaian yang tertutup, sopan, dan wajar di tempat kerja. Selain itu, jika memang ada gerak-gerik mencurigakan dari rekan kerja, ambil tindakan yang tegas, seperti melaporkan ke pihak yang berwenang di tempat kerja.

Kamis, 20 September 2012

Perempuan dan Pilihannya

     Sebagai seorang perempuan yang sudah menginjak usia dewasa dan sudah memiliki calon pasangan  hidup, tentunya sering dihadapkan oleh pertanyaan-pertanyaan tertentu dari orang di sekitarnya. Salah satunya adalah kapan ia menikah. Memutuskan untuk menikah tentunya membutuhkan pertimbangan yang matang,  mulai dari kesiapan mental sampai keadaan finansial, bukan semata-mata hanya cinta. Tidak jarang perempuan yang sudah lama berpacaran menjadi bimbang ketika harus memutuskan apakah pasangannya saat ini memang suami yang tepat bagi dirinya.
     Semakin maraknya pemberitaan di media massa mengenai kekerasan rumah tangga dan meningkatknya angka perceraian, dapat membuat para wanita lebih ingin menunda menikah. Penundaan pernikahan dilakukan dengan alasan agar ia lebih mengenal pasangannya. Wajar apabila wanita mengharapkan upacara pernikahannya hanya satu kali dan tidak berakhir pada perceraian.
     Pria dan wanita memang diciptakan berpasangan. Untuk lebih mengenal satu sama lain, tentunya mereka perlu melewati tahap pacaran. Dalam tahap ini, hendaknya mereka saling membuka diri mengenai kepribadian, keadaan, dan kebiasaannya. Selain itu, pada masa inilah mereka mencoba belajar untuk saling memahami dan melihat sejauh mana batas toleransi pribadi terhadap kesalahan yang dibuat pasangan. Yang terpenting adalah seberapa banyak informasi yang kita peroleh mengenai pasangan, bukan lamanya masa pacaran. Lamanya masa pacaran tidak menjamin kelanggengan sebuah hubungan.
     Pasangan yang melakukan kekerasan pada masa pacaran, tidak perlu dipertahankan. Mengapa?  Pada masa pacaran saja sudah menunjukkan kekerasan, apa lagi jika sudah menikah? Potensi-potensi kekerasan yang dilakukan pacar, harus dijadikan bahan pertimbangan sebelum menentukan langkah yang lebih serius.
     Terdapat empat kekerasan yang terjadi pada masa pacaran, yaitu kekerasan fisik, kekerasan seksual, kekerasan ekonomi, dan kekerasan psikologis. Kekerasan fisik mencakup tentang segala aktivitas yang dilakukan ketika pasangan sedang marah kepada kita, seperti memukul, menendang, menapar, dan sebagainya. Kekerasan seksual terjadi ketika kita tidak dapat mentoleransi terhadap tingkat kontak fisik yang dilakukan pasangan terhadap kita. Kekerasan ekonomi terjadi ketika pasangan selalu meminta kita mengeluarkan materi secara berlebih. Kekerasan psikologi terbagi menjadi dua, yaitu kekerasan verbal dan sosial. Kekerasan verbal terjadi ketika ucapan-ucapan pasangan sering menyakiti kita, seperti kata-kata yang kasar, kotor, atau merendahkan kita, sedangkan kekerasan sosial terjadi ketika pasangan sangat membatasi luang lingkup sosial kita, seperti hubungan pertemanan dan keluarga.
      Perempuan berhak memilih, perempuan berhak memutuskan. Menikah, menunda menikah, atau tidak menikah memang diri sendirilah yang menentukan. Ketika perempuan membuat pilihan, ia pasti sudah mempertimbangkan apa yang memang dibutukannya saat ini dan di masa yang akan datang. :)

Minggu, 16 September 2012

Science of Beauty

Senin, 10 September 2012
     Mata kuliah psikologi perempuan kelas E mendapat "jatah" nonton film... Yeyy... :D.. Loh, kok jatah? Iya jatah, karena sebenernya saya lagi agak jenuh dengan materi-materi kuliah dan biasanya kalo nonton film rasa jenuh saya sedikit bisa terobati... Hehehe.. Semoga.... :)
     Judul film tontonan kami kali ini adalah Science of Beauty. Film tersebut termasuk film dokumenter di mana terdapat banyak orang (masyarakat dari latar belakang budaya dan pekerjaan yang berbeda) diminta berpendapat mengenai kriteria wanita cantik dan pria tampan. Selain itu, film ini menghadirkan tokoh-tokoh beserta penelitiannya mengenai dunia kecantikan.
     Sebagian besar memang orang beranggapan bahwa cantik berpusat pada kesempurnaan bentuk fisik. Tetapi, tidak semua orang memiliki pemikiran yang sama dalam membedakan wanita cantik dan kurang cantik. Misalnya, masyarakat Jepang beranggapan bahwa wanita cantik adalah wanita yang menutupi semua bentuk dan keadaan asli fisiknya. Mulai dari seluruh wajah, telinga, tangan yang ditutup bedak sangat putih hingga pakaian kimononya yang harus menutupi semua lekuk tubuh seorang wanita.  Selain itu, wanita cantik menurut masyarakat India adalah wanita yang memiliki kulit gelap dan hidung sangat mancung. Untuk masyarakat dengan bagian barat mungkin kurang setuju dengan wanita cantik versi Jepang dan India. Indonesia pun pasti memiliki kriteria cantik yang berbeda lagi dari masyarakat Jepang, India, dan negara barat.
     Yang membuat film ini lebih menarik adalah ketika wanita ditanyakan mengenai kriteria pria idamannya  sedangkan pria pun ditanyakan juga mengenai wanita idamannya. Tentunya mereka memaparkan kriterianya masing-masing dengan cukup lengkap. Terdapat perbedaan kriteria pria wanita yang satu dengan yang lainnya. Tetapi, hasil menunjukkan bahwa hampir semua wanita menilai pria lebih dari kepribadian pria itu sendiri, misalnya bertanggung jawab, dewasa, setia, dapat diandalkan, dan mapan. Sedangkan pria rata-rata menjawab lebih ke arah tampilan fisik seorang wanita.
     Apakah wanita cantik adalah wanita yang punya fisik dan bentuk wajah yang sempurna? Jawabannya bisa iya, bisa tidak. Ada pria yang beranggapan bahwa asalkan wanita bisa menjaga perilaku dan tutur katanya adalah wanita yang cantik. Ada juga pria yang mengatakan bahwa wanita cantik adalah mereka yang memiliki kepribadian yang baik dan dapat menyesuaikan dengan lingkungannya. Tidak hanya itu, mungkin ada juga yang mengatakan cantik ketika mereka memiliki pengetahuan yang luas. Di sisi lain, mungkin ada yang mengatakan wanita cantik adalah wanita yang percaya diri, menyukai dan mampu menyelesaikan tantangan hidupnya sendiri. Terlalur banyak perbedaan pendapat, standar, dan tolak ukur mengenai kata cantik. Tentunya setiap orang tidak akan selalu sama.
     Di dunia ini, orang cantik atau tampan secara fisik memang banyak. Tetapi untuk mencari orang yang cocok dengan kita  tidak mudah. Jika kita sudah menemukan orang yang cocok dengan kita, maka mungkin  memang dialah orang yang paling tepat dijadikan pasangan hidup. Have a nice day, readers :)
    

Siapa yang pantas disebut Super Woman?

"Super woman?"
"Menurut Anda, Siapakah yang pantas disebut sebagai super woman? Apakah para pahlawan wanita?"
Yaa.. Kemudian, berlanjut ke pertanyaan berikutnya, "Seperti apa pahlawan yang Anda maksud?"

     Mungkin sebagian dari Anda berpendapat bahwa super woman adalah pahlawan wanita yang memperjuangkan hak-hak dan emansipasi wanita. Mungkin sebagian juga beranggapan bahwa super woman adalah guru atau dosen wanita yang telah memberi Anda banyak pengetahuan dan pengalaman. Atau mungkin saja, ada yang mengatakan bahwa My Mother is Super Woman! :D Mengapa demikian? Let's see...
     Seperti yang kita ketahui, ibu adalah wanita yang mengandung, melahirkan, mengasuh, melindungi, membimbing, dan merawat kita dari  masa kandungan hingga sekarang. Pengorbanan seorang ibu tentunya sangat besar. Ibu selalu berusaha menyediakan semua kebutuhan fisik maupun psikis anak-anaknya hingga terkadang mengorbankan kepentingan pribadinya. Menurut ibu, priotitas utama dalam hidupnya adalah memberikan anak-anaknya bekal penghidupan, sehingga anaknya tersebut kelak hidup lebih baik, lebih dari yang dimilikinya saat ini.
     Pada era seperti saat ini, lingkungan memaksa manusia untuk bekerja lebih keras sehingga tetap dapat mempertahankan hidup. Hal ini juga yang terkadang memicu banyak ibu untuk mulai mengambil peran ganda, sehingga kebutuhan "rumah" lebih dapat tercukupi. Peran ganda yang dimaksud adalah mengurus rumah tangga dan bekerja di luar rumah.
     Bekerja di dalam maupun di luar rumah tentunya bukan hal yang mudah. Para super woman ini harus dapat membagi waktu, bahkan terkadang keterbatasan fisik sebagai wanita bukan lagi menjadi masalah berat. Tapi, tidak semua ibu yang berperan ganda memiliki ketahanan fisik dan emosi yang tinggi. Tidak jarang mereka kurang dapat menjalankan dua tugas besarnya dengan seimbang. Terkadang memang keadaan yang membuat mereka merasa sangat lelah bahkan mulai mengalami stress.
     "Rumah membutuhkan saya, kantor pun iya." Mungkin itu penggalan kalimat yang ada dalam pikiran wanita berperan ganda. Social support yang diberikan oleh suami dan anak-anak tentunya akan sangat dibutuhkan. Apabila mereka merasa tetap tidak dapat menjalani tugasnya dengan baik, ada baiknya para wanita ini mulai menyadari keterbatasannya, sehingga tidak bekerja full timer di luar rumah. Jika keadaan memang sangat tidak memungkinkan untuk memprioritaskan kedua-duanya, ada baiknya para suami ikut membantu pekerjaan istrinya. Bukan secara full berubah menjadi "Bapak Rumah Tangga", tapi perhatian dan pengertian sangat dibutuhkan. Walaupun pada akhirnya mungkin ada para ibu yang melepaskan pekerjaan di luar rumah, tenang saja, mereka tetap super woman di mata keluarganya. :)

 


Selasa, 28 Agustus 2012

Mengapa Aku Dilahirkan?

       "Mama, mengapa aku dilahirkan? Apakah kehadirkanku memang diharapkan?"
     "Mama, mengapa aku tidak dilahirkan? Apakah kehadirkanku memang tidak diharapkan?"
     Jika Anda sebagai anak, pertanyaan mana yang mungkin saja Anda tanyakan? Mari menjadi perenungan.
     Tidak ada satupun anak di dunia ini yang mau mendengar bahwa kehadirannya tidak diharapkan. Tentunya mereka ingin bahwa kehadirannya memang diharapkan. Mereka tentunya ingin dibesarkan dalam lingkungan yang penuh cinta dari kedua orangtuanya. Tetapi, banyak juga anak yang akan lahir, namun orangtuanya menganggap bahwa dirinya sebagai petaka. Mengapa demikian? Yaaaa, itu karena kecelakaan yang terjadi antara pria dan wanita yang belum resmi menikah.
     "Walaupun belum berfisik manusia, tapi aku tumbuh dan berkembang. Semakin hari, beratku bertambah. Lama kelamaan, aku merasa bahwa aku berada di ruangan yang hangat. Sampai suatu ketika, aku merasa bahwa ada suatu benda aneh yang mendekat padaku. Benda tajam yang siap menyakitiku. Mama, aku takut....." Mungkin itu sebagian gambaran dari perasaan anak yang akan diaborsi. Anak yang tidak bersalah harus menanggung kesalahan orangtuanya. Rasanya tidak adil bahwa kesalahan itu harus dilimpahkan pada calon anak. Sebelum berbuat, pertimbangkanlah konsekuensi dan resikonya. Pria yang memang menyayangi kita sebagai wanitanya, tentu akan menjaga dan menghormati kita. Pria tersebut tidak akan merusak masa depan kita. Jika memang kekasih Anda meminta Anda melakukannya, pertimbangkan dan tinjau ulang hubungan Anda. Coba tanya pada diri Anda sendiri, apakah Anda siap jika sewaktu saat pacar Anda sekarang bukan menjadi suami Anda padahal semuanya sudah diberikan? Apakah Anda siap untuk menjadi ibu? Atau Anda lebih memilih mengorbankan si kecil yang sudah hidup?
    

Senin, 27 Agustus 2012

Psikologi Perempuan

     Perempuan? Apa yang Anda bayangkan ketika Anda mendengar kata tersebut? Mungkin saja pendapat Anda bermacam-macam. Makhluk lemah yang tidak berdaya? Atau makhluk kuat yang menghadirkan kehidupan baru di dunia? Jika Anda tetap berpendapat bahwa perempuan adalah makhluk lemah yang tidak berdaya, sepertinya Anda harus lebih banyak membaca atau mendengarkan jeritan-jeritan dari para pejuang emansipasi wanita. Para pejuang ini secara terus menerus menyuarakan tentang feminism. Feminism adalah aliran atau pergerakan yang memperjuangkan wanita untuk mendapatkan hak sosial, politik, dan ekonomi.
     Saya terinspirasi oleh ceramah dosen Psikologi Perempuan yang mengatakan bukti nyata bahwa dulu di Amerika ada pelajar yang menyelesaikan pendidikan tingginya di salah satu universitas terkemuka, tetapi tidak mendapatkan ijasahnya semata-mata karena dirinya perempuan. Ijasahnya baru diberikan ketika Beliau memperjuangkannya berpuluh-puluh tahun kemudian, namun sayangnya ijasahnya baru diberikan ketika Beliau sudah meninggal. Tidak hanya di luar negeri saja, seperti kita ketahui, di Indonesia terdapat gap yang cukup jauh antara hak perempuan dan pria. Pada zaman penjajahan, wanita dilarang keras untuk belajar di sekolah. Perempuan ditentang begitu keras untuk belajar membaca dan menulis. Perempuan dijadikan budak pekerja rumah tangga, buruh kerja sawah, dan bahkan banyak perempuan yang direngut kesuciannya. Begitu mengerikan diskriminasi antara perempuan dan pria. Untungnya, ada pahlawan Ibu Kartini yang memperjuangkan emansipasi wanita, sehingga kaum perempuan di Indonesia setidaknya dapat menikmati bangku sekolah.
     Secara fisik, perempuan memang berbeda dengan pria. Memang harus diakui bahwa pria memiliki tenaga yang lebih kuat dibandingkan perempuan, pria memiliki otot yang lebih besar daripada perempuan. Tetapi, secara sosial dan pengakuan tidak adil rasanya jika pria dan perempuan dibeda-bedakan. Perempuan sekarang banyak juga yang sukses dalam dunia kerja dan pendidikannya. Banyak perempuan yang berhasil menduduki jabatan tertentu yang di atas pria. Bahkan, ada perempuan yang berhasil menjadi presiden Indonesia. Wanita hendaknya mendampingi pria, bukan menjadi kaum yang diinjak-injak ataupun yang menginjak-injak. Betapa indahnya bukan jika perempuan dan pria tidak terus menerus membedakan gender?